Putu Cangkir Khas Pangkep Kian Viral, Habis Terjual Setiap Malam
LiputanKPK.com. PANGKEP, Sulsel — Kue tradisional khas Kabupaten Pangkep, Putu Cangkir, kini tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan pecinta kuliner lokal. Jajanan tradisional ini kembali naik daun berkat cita rasanya yang khas serta harganya yang terjangkau.
Dengan harga hanya Rp10.000 per bungkus, pembeli sudah bisa menikmati dua varian rasa, yakni putih dengan isian gula merah dan cokelat dengan isian kelapa parut. Dengan alamat pemilik di Borong Buloa misten. Perpaduan aroma wangi tepung beras dan gurihnya isian membuat Putu Cangkir banyak diburu masyarakat setiap malam.
Salah satu penjual, Dea, mengaku dirinya mampu menghabiskan hingga 8 hingga 9 kilogram bahan adonan setiap malam. Ia mulai berjualan sejak pukul 17.00 Wita hingga 23.00 Wita, dan seluruh dagangannya selalu ludes terjual sebelum jam tutup.
“Alhamdulillah, setiap malam habis terjual. Kadang malah sebelum jam sebelas sudah kosong,” ujar Dea saat ditemui pada Senin malam (27/10/2025) sekitar pukul 20.45 Wita.
Menurut Dea, Putu Cangkir yang ia jual dibuat dari bahan-bahan sederhana seperti tepung beras, kelapa parut, dan gula merah. Meski sederhana, rasa autentik khas kampung membuat banyak pembeli datang kembali setiap malam.
Fenomena viralnya Putu Cangkir ini menjadi bukti bahwa kuliner tradisional lokal masih memiliki tempat istimewa di hati masyarakat, di tengah maraknya jajanan modern yang bermunculan.
Dengan inovasi cita rasa dan harga yang bersahabat, Putu Cangkir bukan sekadar jajanan nostalgia — tetapi juga simbol pelestarian kuliner warisan daerah Pangkep yang patut dijaga dan terus dikembangkan.
Redaksi: Muh. Ilham Nur












