Bekasi, liputankpk.com
Sempat viral beberapa waktu lalu di medsos, di mana masalah rekrutmen RSUD Rengas Dengklok di anggap tebang pilih dan kurang transparan, terjawab sudah.
Kepada media, dr Irwan Hermawan mengatakan bahwa rekrutmen karyawan di RSUD Rengas Dengklok di lakukan oleh dinas kesehatan, dan managemen RSUD adalah sebagai user, dan anggaran juga adanya di Dinas Kesehatan, dan Dinas kesehatan bekerjasama dengan UNPAD, dan kenapa bukan UNSIKA hal tersebut sudah lsesuia mekanisme, karena pada saat pemilihan semu di undang, dan Dinkes memilih UNPAD karena lebih kompeten dan berpengalaman, Senin ( 27/10/2026).
Lanjut dr Irwan menjelaskan vahwa kuota karyawan sebanyak 151 akhirnya semua sudah terpenuhi, dan UNPAD terpilih untuk memenuhi kebutuhan karyawan di RSUD Rengas Dengklok, dan sebagai User kami menerima saja keputusan dari Dinas Kesehatan Kab Karawang, dan melalui Dinas Kesehatan untuk kepedulian kepada lingkungan sekitar.
Di akui dr Irwan bahwa antara kebutuhan tenaga kerja dengan pencari kerja memang sangat tidak sebanding, namun sesuai dengan kuota dan kemampuan anggaran, RSUD sudah maksimal.
” Sekarang RSUD sedang fokus untuk melengkapi izin praktek, untuk persiapan opening pada bulan Januari 2026. Sekalipun milik pemerintah tetap harus ada izin prakteknya, karena memang regulasinya seperti itu. Karena sesuai UU, semua pelayanan kesehatan wajib memiliki SIP ( Surat Izin Praktek ), ” Ujar dr Irwan.
Sekalipun masih tipe C yaitu kelengkapan layanan dasar, seperti rawat inap dan IGD sudah siap. Dan bagi warga karawang selain sudah twrdaftar di BPJS, namun tetap bisa di layani walaupun belum terdaftar di BPJS tetap di layani oleh RSUD Rengas Dengklok.
” Dan perlu saya tegaskan, bahwa terkait pelayanan kesehatan adalah fokus dari Bupati Karawang, jadi kami tentunya akan lebih maximal lagi, ” Ujar dr Irwan lagi. ( red )
