Pontianak, Tidak sedikit yang menganggap paket pembangunan saluran drainase Gang Sinar Karya 1 Kelurahan Batu Layang Pontianak Utara dari kantong APBD Kalbar Tahun anggaran 2025, dikerjakan asal-asalan dan jauh dari spesifikasi teknis.
” Jujur, mutunya tidak bagus bang. Kelihatan kalau pekerjaannya tidak sesuai dengan spesifikasi tehnis. banyak meterial yang di kurangi, sehingga kondisi fisiknya agak rapuh. Hitungan 6 bulan, tidak menutup kemungkinan bakal terjadi retak dan pecah, ” terang HS, warga sekitar.
Ia mengatakan, jika diperhatikan secara kasat mata, tampak kalau campuran semennya sangat tipis. Makanya kualitasnya jelek. Disini kami kecewa berat dengan Dinas Perkim Propinsi Kalbar, terutama Kabid, yang sedikit lemah dalam menerapkan wujud pengawasan melekat.
Diwaktu yang berbeda, Aliansi Wartawan Indonesia (AWI) Kota Pontianak, ketika usai terjun kelapangan, mencatat, proses pekerjaannya belum mencerminkan kualitas, bahkan kwantitasnya juga. Percaya atau tidak, kami berani kok melakukan uji tes kelayakan.
” Setelah ke TKP, kelihatan kalau masalah mutu bukan jadi prioritas mereka. Volume yang begitu rendah berpotensi memunculkan keretakan, pecah dan miring. Ini PR bagi PPK untuk mengantisipasi terjadinya kemungkinan jelek dikemudian hari, ” terangnya.
Budi menjelaskan. Inventarisir keluhan masyarakat wajib di sampaikan ke Dinas, mengingat koreksi itu bukan hal tabu lantas harus marah, tetapi sebagai bentuk penilaian dan acuan kinerja dimasa berikutnya.
Kalau konteksnya seperti itu, lanjutnya, Kabid Perkim jangan lepas tangan, seolah-olah pelaksana yang salah.Tanggung jawab pengelola berada digarda terdepan. Jadi apapun permasalahan yang timbul, Jimmi tidak boleh sembunyi, ini uang negara.
Konfirmasi terhadap Kepala Bidang Perkim Propinsi Kalbar, tidak pernah direspon dengan baik. Bahkan puluhan kali izin menghadap lewat chat wa, belum digubris sampai berita ini terbit duluan. Kami berharap Gubernur maupun Sekda bicara lantang terkait proyek jelek.( Danil.A )