Mbay, Nagekeo, Delikkasus86.Com – Pekerjaan fisik dan administrasi proyek strategis nasional Waduk Lambo di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, terhenti total sejak dua hari terakhir.
Pantauan media di lapangan menunjukkan, area proyek yang biasanya ramai dengan aktivitas alat berat dan kendaraan pengangkut material kini tampak lengang dan tanpa kegiatan.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, penutupan akses dilakukan oleh masyarakat adat Suku Rendu sebagai bentuk protes atas lambannya penyelesaian proses ganti rugi tanah ulayat yang menjadi lokasi pembangunan waduk tersebut.
Kepala Satuan Intelkam Polres Nagekeo, Iptu I Wayan Suyadnya, membenarkan adanya aksi penutupan tersebut.
“Benar, penutupan dilakukan oleh masyarakat Suku Rendu,” ujarnya singkat melalui pesan WhatsApp kepada wartawan, Sabtu (11/10/2025).
Sementara itu, tokoh masyarakat Suku Rendu, Dus Wedo, menjelaskan bahwa langkah penutupan merupakan keputusan terakhir yang bersifat final, karena masyarakat menilai pemerintah terlalu lamban menuntaskan hak-hak mereka.
“Kami sudah tidak mau tahu lagi. Mereka mau cairkan ke siapa pun, itu urusan mereka. Hari Senin kami akan turun ke lokasi tanah ulayat untuk menanam pisang dan tanaman lain karena sudah musim hujan,” tegasnya.
Sikap tegas masyarakat Rendu juga disuarakan oleh kuasa hukum mereka, Cosmas Jo Oko, S.H., melalui unggahan video di media sosial. Dalam video itu, tertulis keterangan:
“Suku Rendu memblokir total pembangunan Waduk Lambo, NTT, di atas tanah milik leluhurnya yang telah memiliki NIB (Nomor Identifikasi Bidang Tanah) yang diterbitkan negara.
Pada prinsipnya, Suku Rendu mendukung pembangunan waduk, namun hak mereka harus dibayarkan, bukan dihalangi oleh RDP ‘kucing-kucingan’ DPRD Nagekeo dengan rekomendasi yang tidak jelas, serta oleh Kakan BPN Nagekeo dan Kanwil BPN Provinsi NTT.
Ketika ditanya mengenai batas waktu penutupan lokasi, Dus Wedo menegaskan bahwa hal itu sepenuhnya bergantung pada langkah yang diambil oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Nagekeo.
“Sampai kapan? Itu tergantung BPN. Kami siang malam tetap kawal, tidak boleh ada aktivitas apa pun,” katanya.
Hingga Sabtu siang, situasi di lokasi proyek dilaporkan aman dan terkendali. Aparat kepolisian Polres Nagekeo masih melakukan pemantauan dan pengamanan di sekitar area untuk mencegah potensi gangguan keamanan.(Gusti B Daga)