Bengkayang, 25 Oktober 2025. Aliansi Wartawan Indonesia (AWI) Kalimantan Barat menyoroti dugaan adanya oknum wartawan di Kabupaten Bengkayang yang merekomendasikan seseorang untuk bergabung dalam sebuah media tanpa memenuhi syarat dan standar profesi jurnalistik.
Informasi yang dihimpun, individu yang direkomendasikan tersebut bahkan diduga tidak memiliki kemampuan dasar dalam membaca dan menulis. Dugaan ini menimbulkan tanda tanya besar terkait integritas dan profesionalitas oknum wartawan yang memberikan rekomendasi tersebut.
Dari hasil pemantauan di lapangan, tindakan tersebut dinilai hanya bertujuan untuk menambah jumlah anggota grup media agar terkesan banyak dan solid di mata publik maupun instansi pemerintah. Langkah demikian justru dapat menurunkan citra dan kepercayaan publik terhadap profesi wartawan.
“Apabila benar ada oknum yang melakukan hal seperti itu, maka jelas ini mencederai marwah profesi jurnalis dan bertentangan dengan Kode Etik Jurnalistik serta Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers,” tegas salah satu pengurus AWI Kalbar.
Sementara itu, pada Jumat (24/10/2025), Polres Bengkayang menggelar kegiatan silaturahmi bersama insan media di wilayah setempat. Namun, berdasarkan pantauan publik, tampak tidak semua media yang hadir memiliki kontribusi nyata dalam kegiatan pemberitaan atau publikasi yang mendukung program kerja kepolisian.
Kondisi tersebut menjadi perhatian masyarakat serta kalangan pers agar kegiatan kemitraan antara media dan aparat penegak hukum benar-benar diisi oleh insan jurnalis yang profesional, berkompeten, dan berintegritas. ( Red )
