Jeddah Arab Saudi Liputankpk.com —
Timnas Indonesia akan menjalani laga hidup mati dalam ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 babak keempat zona Asia. Dua pertandingan penting menanti, menghadapi Arab Saudi dan Irak yang sama-sama menjadi kekuatan besar di kawasan Timur Tengah. Laga pertama melawan Arab Saudi akan digelar di Stadion King Abdullah, Jeddah, pada Rabu dini hari waktu Indonesia. Pertandingan ini diprediksi berjalan sangat ketat dan menentukan langkah Garuda menuju Amerika Serikat 2026.
Arab Saudi yang menjadi tuan rumah babak keempat tentu mendapat keuntungan besar. Selain dukungan penuh dari publik Jeddah, mereka juga lebih terbiasa dengan kondisi lapangan, cuaca panas, serta atmosfer pertandingan di wilayah sendiri. Banyak pengamat menilai situasi ini membuat tekanan semakin berat bagi skuad asuhan Patrick Kluivert. Namun pelatih asal Belanda itu menegaskan, anak asuhnya telah menyiapkan mental dan fisik untuk menghadapi segala tantangan di lapangan.
Penunjukan wasit asal Kuwait untuk memimpin pertandingan melawan Arab Saudi sempat memicu kekhawatiran di kubu Indonesia. Beberapa pihak menilai, keputusan tersebut berpotensi menghadirkan bias karena berasal dari kawasan yang sama dengan tuan rumah. PSSI pun sempat melobi agar wasit diganti dari negara non-Arab demi menjaga netralitas pertandingan. Namun, permintaan itu dikabarkan ditolak oleh FIFA dan AFC karena semua penugasan wasit telah ditetapkan sejak awal.
Meski menghadapi berbagai kendala non-teknis, pelatih Patrick Kluivert tetap optimis dengan kondisi timnya. Sejak tiba di Jeddah beberapa hari lalu, skuad Garuda langsung menjalani pemusatan latihan intensif. Fokus utama latihan adalah adaptasi terhadap suhu panas dan ritme pertandingan cepat khas tim-tim Timur Tengah. Seluruh pemain dikabarkan dalam kondisi bugar, dan Kluivert memastikan bahwa mereka telah siap 100 persen untuk bertarung habis-habisan di lapangan.
Para pengurus PSSI memberikan dukungan penuh kepada tim nasional. Mereka berharap segala hal non-teknis tidak mengganggu konsentrasi para pemain. Di tanah air, gelombang dukungan terus mengalir dari masyarakat dan suporter Garuda yang optimis Indonesia bisa membuat kejutan. Melalui berbagai platform media sosial, doa dan semangat terus mengalir untuk para pemain yang tengah berjuang membawa nama bangsa di kancah internasional.
Secara teknis, Indonesia harus tampil disiplin dan efektif dalam memanfaatkan setiap peluang. Melawan tim-tim seperti Arab Saudi dan Irak yang memiliki kecepatan dan kekuatan fisik, Kluivert diperkirakan akan mengandalkan strategi serangan balik cepat. Pemain sayap dan gelandang kreatif menjadi kunci untuk menciptakan peluang. Di sisi lain, pertahanan juga harus solid agar tidak mudah ditembus oleh serangan lawan yang agresif.
Kluivert menegaskan bahwa rasa percaya diri menjadi senjata utama Indonesia. Ia percaya para pemainnya memiliki kemampuan untuk mengalahkan siapa pun, termasuk tim kuat dari Timur Tengah. Dengan komposisi pemain muda yang energik dan pemain senior yang berpengalaman, timnas kini berada dalam semangat yang tinggi. “Kami datang bukan untuk bertahan, tapi untuk menang,” ujar Kluivert dalam sesi konferensi pers sebelum laga.
Laga melawan Arab Saudi dan Irak bukan sekadar pertandingan, tetapi simbol perjuangan dan kebanggaan bangsa. Hasil dari dua laga ini akan menentukan apakah Indonesia bisa melangkah lebih jauh menuju mimpi besar tampil di Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat. Seluruh rakyat Indonesia berharap, semangat juang Garuda bisa membuahkan hasil manis. Dengan kerja keras, doa, dan keyakinan, Indonesia diyakini mampu menorehkan sejarah baru di pentas sepak bola dunia.( Mulyadi )