Manado, Sulut | liputankpk.com — Pada hari ini, 29 Juli 2025, di Manado, Sulawesi Utara, Satuan Tugas Wilayah (Satgaswil) Densus 88 Sulawesi Utara melakukan pertemuan penting dengan General Manager PT Pelindo Manado, Nurlayla Arbie.
Pertemuan ini dihadiri oleh perwakilan Densus 88, Kompol Irfan Umar beserta timnya, dan membahas rencana kerja sama strategis dalam upaya pencegahan paham intoleransi, radikalisme, ekstremisme, dan terorisme di lingkungan PT Pelindo Manado. Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan sosialisasi komprehensif kepada seluruh karyawan, pegawai, dan petugas keamanan PT Pelindo Manado.
Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan bahaya paham-paham tersebut serta pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Selain itu, upaya pencegahan juga akan diperkuat dengan penayangan video-video edukasi mengenai pencegahan radikalisme dan terorisme pada layar-layar yang tersedia di terminal Pelabuhan Manado.
General Manager PT Pelindo Manado, Nurlayla Arbie, menyambut baik inisiatif kerja sama ini dan meminta Densus 88 untuk memberikan pelatihan dasar mengenai deteksi dini pencegahan paham radikal kepada seluruh petugas keamanan dan karyawan PT Pelindo Manado. Permintaan ini menunjukkan komitmen kuat PT Pelindo Manado dalam menjaga keamanan dan stabilitas di lingkungan kerjanya.
Kerja sama antara Densus 88 dan PT Pelindo Manado ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi institusi lain dalam upaya pencegahan terorisme dan radikalisme. Dengan kerja sama yang solid, diharapkan dapat membentengi masyarakat dari pengaruh paham-paham yang dapat memecah belah bangsa.
PT Pelindo Manado sebagai salah satu institusi strategis di bidang pelabuhan menunjukkan keseriusan dalam menjaga keamanan dan keselamatan operasionalnya. Dengan melibatkan Densus 88, PT Pelindo Manado berharap dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas karyawannya dalam mendeteksi dan mencegah potensi ancaman.
Melalui kerja sama ini, diharapkan PT Pelindo Manado dan Densus 88 dapat menjadi garda terdepan dalam upaya pencegahan terorisme dan radikalisme di Sulawesi Utara.